GATRIK / SUTIL
Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan anak tradisional yang populer
di Indonesia. Gatrik merupakan permainan kelompok dan terdiri dari dua kelompok. Di Jawa, permainan anak tradisional ini dikenal dengan nama bentik.
Cara Bermain Gatrik
Ada tiga babak dalam permainan tradisional gatrik,
pertama dengan menyilangkan gatrik pendek diatas batu atau wok dengan
dilempar memakai gatrik panjang, nah tugas lawan adalah menjaga dan
berusaha menangkap lemparan gatrik pendek, jika tidak bisa maka masih
ada kesempatan lagi yaitu dengan memasang gatrik panjang di atas batu
atau wok dengan posisi menyilang, sekarang yang dilempar adalah gatrik
pendek bila kena ke gatrik panjang maka gantian kelompok lawan yang
memainkan gatrik.
Bila permainan gatrik
masih kalah maka masuk ke babak kedua yaitu dengan cara permainan
gatrik panjang dan gatrik pendek dipegang oleh pemain gatrik, gatrik
pendek di pukul keras - keras supaya terlempar jauh dan tugas untuk
lawan yaitu menjaga atau berusaha menangkap gatrik pendek yang terlempar
tersebut, kalau tidak bisa tertangkap maka harus berusaha mendekatkan
lemparan gatrik pendek tersebut supaya terlempar mendekat wok atau
sandaran batu, supaya pemain gatrik tidak mendapat kan nilai karena
terlalu dekat ke wok dan tidak bisa di jengkal.
Babak ke tiga atau permainan gatrik terakhir yaitu biasa disebut dengan
gepok lele yaitu dengan cara menaruh gatrik pendek sejajar dengan wok
lalu dipukul bagian ujungnya supaya gatrik pendek tersebut terpental
agak naik nah kalau sudah begitu tinggal di pukul sekali lagi dengan
tenaga pooool, tugas penjaga atau lawan tetap berusaha menangkap
lemparan gatrik pendek yang dipukul tersebut bila tidak tertangkap maka
pemain gatrik tinggal menghitung jarak antara jatuhnya gatrik pendek ke
wok atau batu sandaran, biasanya di hitung kelipatan lima.. sepuluh...
lima belas... dua pulu dan seterusnya nah jumlah nilai itu menentukan
kemenangan dalam permainan anak tradisional gatrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar